Bulan Puasa adalah bulan yang penuh berkah dan sangat dinanti-nantikan khususnya bagi umat muslim di dunia. Bagi yang menjalankanya selain mengatasi rasa lapar dan haus, bau mulut sering dianggap masalah Betapa nikmatnya bila kita dapat berpuasa sekaligus terbebas dari bau yang tidak sedap. Bau mulut, atau yang dikenal dengan istilah medis halitosis dapat timbul akibat plak gigi yang timbul secara otomatis (6-8 jam kemudian) membuat pertumbuhan bakteri di antara gigi, sekitar gusi dan lidah. Ph mulut yang asam merupakan tempat yang sangat baik baik pertumbuhan bakteri dan yang dapat menetralkan ph asam yaitu air minum. Selain itu air dapat menghilangkan sel2 mati yang menempel pada gigi dan gusi
Ada beberapa penyebab juga yang dapat menimbulkan bau mulut dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti:
Kebiasan yang buruk yaitu tidak menyikat gigi dan flossing setiap hari. Sisa makanan yang menempel pada gigi membuat pertumbuhan bakteri meningkat pesat pada gigi, gusi dan lidah. Ini menyebabkan bau mulut.
Gigi tiruan yang tidak dibersihkan dengan baik dapat menyebabkan menempelnya bakteri dan sisa makanan pada gigi tiruan yang akhirnya menyebabkan bau mulut.
Merokok dan mengunyah tembakau juga dapat menyebabkan bau mulut, pewarnaan pada gigi, dan mengiritasi gusi.
Makan makanan dengan bau yang kuat (seperti bawang putih, bawang merah maupun bawang Bombay) menyikat gigi, flossing, bahkan obat kumur hanya dapat mengcover bau sementara. Bau tersebut tidak akan hilang secara tuntas sampai makanan diproses dan keluar dari tubuh kita.
Masalah kesehatan gigi seperti:
Penyakit periodontal (gusi) yang disebabkan plak yang terperangkap di dalam gusi menyebabkan pertumbuhan bakteri. Apa bila tidak ditindaklanjuti, akan terjadi peradangan gusi, gusi akan mudah berdarah dan terjadi kerusakan pada tulang alveolar (tulang penyangga gusi).
Gigi berlubang. Sisa makanan yang tidak dapat keluar dari gigi berlubang akan menyebabkan pertumbuhan plak yang sangat banyak. Bakteri yang timbul akan menyebabkan bau mulut, disamping keluhan sakit gigi dan gigi sensitif terhadap sensasi dingin (bagian dentin yang penuh syaraf gigi terbuka). Gigi berlubang yang tidak segera ditindaklanjuti, akan semakin besar menembus masuk ke bagian saluran akar dan menyebabkan infeksi.
Penyakit infeksi saluran pernafasan seperti: pneumonia / bronchitis, infeksi sinus kronis, diabetes, masalah hati dan ginjal
Xerostomia (mulut kering) yang timbul akibat terdapat masalah air liur dapat menyebabkan bau mulut.
Tindakan yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurangi / mencegah bau mulut yaitu:
Mempraktikan kebiasaan oral hygiene yang baik.
Menggosok gigi 2x sehari setelah makan pagi dan sebelum tidur malam. Jangan lupa untuk menggosok lidah juga. Mengganti sikat gigi setiap 2-3 bulan.
Gunakan dental floss untuk menghilangkan sisa makanan dan plak diantara gigi setiap hari
Gigi tiruan dilepaskan pada malam hari dan dibersihkan.
Periksa ke dokter gigi secara teratur, minimal 3 atau 6 bulan sekali tergantung kondisi oral hygiene. Dokter gigi akan memeriksa dengan seksama apakah ada lubang pada gigi yang perlu ditambal, penyakit gusi yang perlu dilakukan root planning atau scaling (pembersihan karang gigi) yang sangat berpotensi besar sebagai penyebab bau kita mulut
Menghentikan kebiasaan merokok dan mengunyah tembakau
Minum banyak air. Ini akan menjaga kelembapan mulut kita. Mengunyah permen karet juga dapat menstimulasi produksi saliva yang akan membantu menghilangkan partikel plak (bakteri) penyebab bau mulut
Tetap menjaga makanan yang kita makan, disamping beberapa obat yang kita makan juga berperan penting terhadap bau mulut
Tips jitu mencegah bau mulut pada saat kita menjalani ibadah puasa:
A. Pada saat sahur:
Menggosok gigi setelah sahur dengan teknik yang baik. dengan menggunakan odol berfluoride, dengan gerakan memutar, minimal 8 x hitungan per bagian gigi
Bagian samping gigi luar sebelah pipi kiri, pipi kanan, dan depan
Bagian samping gigi sebelah dalam rahang bawah dekat lidah kanan, kiri, dan depan
Bagian samping gigi sebelah dalam rahang atas kanan, kiri, dan depan
Bagian permukaan atas gigi rahang atas dan rahang bawah
Flossing dengan dental floss ke seluruh sela-sela gigi tanpa ada bagian yag terlewat
mengunakan obat kumur untuk mengurangi plak / bakteri dalam mulut
Membersihkan lidah dengan menggunakan sikat lidah (bukan sikat gigi) dengan air hangat dengan gerakan mengerok searah lidah dari dalam ke luar dengan halus dan sedikit tekanan. Pembersihan lidah dengan teknik dan alat yang benar dapat mengurangi 90% bau mulut kita.
B. Pada saat siang hari:
Sesering mungkin melakukan gerakan seperti mengunyah permen karet dan mengerakkan lidah kita ke seluruh permukaan gigi. Hal ini akan menstimuli kelenjar air liur untuk mengeluarkan saliva yang berfungsi menetralkan ph mulut yang asam dan mengurangi plak yang timbul dan menempel pada gigi. Membawa sikat lidah ke manapun kita pergi, dan menyikat lidah (1 – 2 x pada saat siang hari) pada saat kita ke toilet tanpa menggunakan air untuk membuang plak penyebab bau mulut yang menempel pada lidah dengan gerakan lembut. (Perhatian: Menyikat lidah dengan keras dapat menyebabkan papilla lidah teriritasi dan terluka).
C. Pembersihan karang gigi (scaling) ke dokter gigi
Dokter gigi akan membersihkan seluruh karang gigi, stain, dan plak yang menempel pada gigi penyebab bau mulut (Scaling)
Demikian tips jitu mencegah bau mulut pada saat kita sedang berpuasa. Semoga bulan yang penuh berkah ini dapat kita lalui dengan baik dan ….
Berikut adalah Paket Scaling Puasa Bebas Bau Mulut di klinik Provita Dental Care meliputi :
Pembersihan karang gigi dengan menggunakan Bobcat teknik Piezzomagneto. Metode air hangat ini dapat membersihkan dan dapat mengurangi rasa linu yang sering terjadi pada saat pembersihan karang gigi.
Double Check Scaling dengan menggunakan scaler
Flossing dengan menggunakan dental floss antar gigi
Brushing dengan odol menggunakan alat berputar membersihkan dan menyikat seluruh permukaan gigi
Penyikatan lidah dengan menggunakan sikat lidah dan cairan antiseptic
Berkumur dengan cairan antiseptic
Source: berbagai sumber.